Wednesday, April 6, 2011

PUISI

CURHATAN DALAM DERU AIR

Deru air ku dengar
Terngiang-ngiang di telingaku
Seakan-akan ingin menghibur pada luka hatiku
Jernih bersih itulah pusakamu
Pusaka abadi yang tak tertandingi
Sumber kehidupan ada dalam dirimu
Engkau turun memberi kesejukan alam
Bermuara ke sungai membawa kemakmuran
Deru air engkau adalah saksi bisu
Dimana aku menjerit, sedih, dan hancur
Curah hatiku ku sisipkan pada suara deruanmu

By: Lusia Kartika Ratri

TERLAMUN


Pikiran kosong tak ada imajinasi
Sepi sunyi menyelimuti pikiran dan hatiku
Terlamun ditengah-tengah hawa sejuk
Hanya udara bersih yang ku sapa
Melamun dan melamun
Tak ada yang bisa ku lakukan
kecuali hanya sebuah penyesalan...

Penyesalan yang menusuk raga ini
Tak ada solusi
Air mata membasahi pipi
Tersedak-sedak karna menangis
Ku menjerit
Tuhan dimana kuasaMu
KasihMu beri aku pengharapan

By: Lusia Kartika Ratri

AIR KEHIDUPAN


Di tepi sungai ku berlamun
Tiada nada tiada suara, hati hampa
Hanya gemerincingan deruan air yang ku dengar
Udara sejuk yang ku hirup
Rerumputan hijau yang ku pandang
Menemani hati yang penuh kegelisahan
Deruan air seakan mendengarkan seluruh curahan penyesalan hatiku
Lembah, bukit menutupi keagunganmu
Kan menghalangi langkahku
tuk memeluk jernih bersih pusakamu

Engkau membawa kemakmuran
Engkau membawa sepercik harapan
Engkau membawa embun kesegaran
Engkau mengalir di tepi-teoi bebatuan
Mengalir tiada henti, tak terbatas
Setiap tetesanmu membawa kehidupan
Oh Tuhan trimakasih atas anugerahMu ini

By: Lusia Kartika Ratri




No comments: